Makassar – Senat Akademik Fakultas Ilmu Pendidikan melakukan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Kontribusi Senat Akademik Fakultas terhadap Implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi” dengan Senat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Hasanuddin (Unhas). Kegiatan ini dihadiri oleh rombongan dari Universitas Negeri Malang (UM) yang dipimpin oleh Dr. Arbin Janu Setiyowati, S.Pd., M.Pd. Acara ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antar lembaga pendidikan dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kunjungan rombongan UM yang terdiri dari Senator FIP UM, seperti Dra. Elia Flurentin, M.Pd., Dr. Teguh Triwiyanto, S.Pd., M.Pd., Prof. Dr. Ali Imron, M.Pd., M.Si., Drs. I Wayan Sutama, M.Pd., Dr. Yudithia Dian Putra, M.Pd., M.M., Dr. Zulkarnain, M.Pd., M.Si., Dr. Zamroni, S.Psi., M.Pd., serta Etatok Rindang Karjo, S.Kom. dan Ratih Mufidah Kusfianti, S.Pd., diterima langsung oleh Senat Akademik Unhas yang diketuai oleh Prof. Dr. Hamka, MA. Kedua belah pihak berharap diskusi ini dapat memberikan kontribusi yang nyata terhadap peningkatan mutu pendidikan di kedua institusi.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Hamka mengungkapkan bahwa pihaknya menyambut baik kunjungan dari UM. Ia menekankan pentingnya kerjasama antar perguruan tinggi dalam membangun kualitas akademik yang lebih baik, terutama dalam mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. “Sinergi antara Unhas dan UM ini sangat strategis dalam memperkuat pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Kami berharap, dari diskusi ini akan lahir ide-ide baru untuk peningkatan kualitas akademik di kedua universitas,” ujarnya.
Selama diskusi, berbagai topik terkait Peran senat dalam implementasi Tri Dharma dibahas secara mendalam. Salah satu topik utama adalah peran senat akademik dalam mendorong inovasi di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian.
Dr. Arbin Janu Setiyowati, sebagai pimpinan rombongan UM, juga menekankan bahwa sinergi antara senat akademik dari berbagai fakultas dapat mempercepat implementasi program-program yang berkaitan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Diskusi juga membahas tantangan yang dihadapi dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, seperti keterbatasan sumber daya, perubahan kebijakan pendidikan, serta kebutuhan akan inovasi dalam metode pengajaran dan penelitian. Para peserta sepakat bahwa kolaborasi antara berbagai institusi pendidikan tinggi sangat penting dalam mengatasi tantangan tersebut. FGD ini tidak hanya menghasilkan diskusi teoritis, tetapi juga rencana konkret untuk memperkuat implementasi Tri Dharma di kedua institusi. Salah satu usulan yang muncul adalah program pertukaran dosen dan mahasiswa untuk memperluas wawasan serta meningkatkan kualitas pengajaran dan penelitian di masing-masing universitas. Kegiatan FGD diakhiri dengan harapan besar akan terjalinnya kerjasama jangka panjang antara UM dan Unhas. Kedua belah pihak sepakat untuk terus berkomunikasi dan saling mendukung dalam pelaksanaan program-program yang relevan, dengan tujuan akhir memajukan dunia pendidikan di Indonesia.