Select Page

Sebanyak 34 perguruan tinggi yang memiliki jurusan Bimbingan dan Konseling (BK) mengikuti olimpiade nasional BK di gedung D2 Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Malang (UM), Kamis (22/9/2016).

“Kami ingin ini akan menjadi even tahunan. Baru kali ini kita menggelar olimpiade,” jelas Adi Atmoko, Kepala Jurusan BK UM kepada SURYAMALANG.COM di sela acara. Meski baru pertama digelar, peminat cukup banyak. Ada 220 peserta.

Menurut Adi, kegiatan seperti ini untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa BK. “Karena mereka nanti akan jadi konselor,” terangnya. Cabang olimpiade yang dilombakan yaitu bimbingan kelompok, konseling individu dan media BK yaitu poster.

Untuk para peserta yang ikut lomba bimbingan kelompok dan konseling individu, mereka harus mengikuti ujian tulis dulu untuk menyaring peserta di babak penyisihan. Sementara untuk poster, dipamerkan di gedung itu.

Seperti poster karya Ahmad syahrono-STKIP Singkawang. Ia mengangkat tema tawuran. Di poster itu dituliskan “Bukan Jamannya Lagi Siswa Tawuran”. Kemudian ada ilustrasi siswa tawuran. Dibawahnya kemudian ada tulisan jika ada masalah, ayo konsultasikan pada guru BK di sekolahmu.

Sementara Wildah Almunawaroh, mahasiswa semester 5 jurusan BK UM menyatakan mengikuti lomba untuk menambah pengalaman di bidang BK. “Saya ikut lomba kategori konseling individu,” kata Wildah yang tengah melihat pameran poster di lantai 3.

Saat itu, ia sedang menunggu hasil ujian tulis untuk melangkah ke babak selanjutnya. “Ujiannya tadi bisa. Karena sebelumnya panitia sudah memberikan kisi-kisinya. Sehingga saya bisa fokus belajarnya,” ujar gadis berhijab ini.

Selanjutnya, peserta yang lolos mengikuti babak berikutnya, harus membuat RPLBK (Rancangan Pemberian Layanan BK). Ditambahkan Adi, konselor adalah profesi di bidang helping service berlandaskan pendidikan dan perilaku.

Karena itu, mereka harus menguasai konsep dan teori, aplikasinya, bertanggungjawab pada kinerja, menyelenggarakan dan mengambil keputusan dan siap bertanggung jawab.

Translate »